prospek investasi baru di raman utara

Ternyata bisnis sarang burung walet yang konon bisa menghasilkan uang ratusan  juta rupiah itu sudah mulai masuk ke ranah Raman utara.
Sudah ada beberapa bangunan gedung-gedung tinggi yang
bak gedung pencakar langit seperti yang ada dikota-kota besar telah menghiasi daerah raman utara. seperti yang ada di Rejo binangun, Rejo Qaton, Raman Fajar dan Kota raman.
jika melihat dari wilayah raman utara yang notabene adalah daerah pertanian maka bisa dibilang usaha ini sangat menjanjikan, karena biasanya habitat burung walet itu lebih banyak hidup didaerah pesawahan yang banyak kali dan rawa-rawa. Bisnis sarang burung walet ini memang bisa dibilang bisnis mahal walaupun hasilnya juga bisa dibilang wahh...

Pembangunan satu gedung walet bisa menelan dana ratusan juta rupiah....tetapi apa imbal balik dari sekedar sarang yang diperuntukan untuk sekumpulan burung yang bernama "walet"...???  "para" burung-burung walet yang sudah mendiami gedungakan bersarang dan bertelur disitu, setelah telur mereka menetas maka sarang-sarang yang digunakan sebagai pelindung telur itulah yang akan dipanen oleh pemilik gedung, berbagai macam kegunaan dari sangkar walet antara lain sebagai ramuan obat yang mujarab, food,cosmetic, dan lain sebagainya.
namun bukan hanya sekedar gedung tinggi sebagai sarang walet saja, tapi juga harus mempunyai daya tarik tersendiri supaya sekawanan burung-burung itu bisa masuk dan betah untuk mendiami gedung itu, tentunya juga harus ditunjang dengan seperangkat audio yang mengeluarkan suara-suara seperti bunyi burung walet. selain itu juga harus diberikan penarik ataupun pemikat agar burung walet bisa cepat datang dan tinggal di gedung walet yaitu dengan menggunakan keahlian seorang " pawang walet" atau orang pinter.
Semoga bisnis ini bisa benar-benar memberikan keuntungan jangka panjang yang menjanjikan diraman utara sehingga bisa menarik para investor-investor dari luar wilayah untuk mengembangkan usaha sarang walet di raman utara.....dan bukan hanya sekedar usaha "COBA-COBA"